Benar, cara yang terbaik dalam mengenal Allah adalah dengan mengetahui nama dan sifat-sifat Allah.
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
من عرف الله بأسماءه و صفاته أحبه لا محالة
Siapa yang mengenal Allah dengan nama dan sifat-sifatnya, maka sungguh dia akan mencintai-NYA dan Pasti
Namun yang perlu difahami disini bahwa mengenal Allah dengan memahami nama dan sifat-sifatnya itu harus sesuai dengan ilmu yang Allah berikan kepada kita. Tidak mungkin kita mengenal Allah dengan akal fikiran atau hasil imajinasi manusia.
Allah berfirman :
قل أانتم أعلم من الله
Katakanlah ( wahai Muhammad ) : apakah kalian lebih mengetahui ( tantang Allah ) dari Allah ? ( QS Al Baqarah : 140 )
Sehingga dengan ini tidak ada jalan untuk mengetahui tentang nama dan sifat-sifat Allah kecuali dengan melalui ilmu yang Allah berikan kepada kita didalam Al-Quran sebagai kitab sucinya dan dengan Sunnah Nabinya sebagai Rasul dan Utusannya
Selain itu tidak ada.
Allah berfirman :
سبحان ربك رب العزة عما يصفون و سلام على المرسلين
Maha suci Rabbmu Dzat yang memiliki kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan, dan keselamatan atas para utusan Allah. ( QS As Shaffat : 180 – 181 )
Berkata Al Imam As Syafiie rahimahullah :
فإن هذه المعاني التى وصف الله تعالى بها نفسه و وصفه بها رسول الله صلى الله عليه و سلم مما لا يدرك حقيقة ذلك بالفكر و الرؤية
Dan apa yang terkandung didalam makna apa yang Allah sifatkan dirinya dengannya, dan apa yang disifati oleh Rasulnya, adalah sesuatu yang tidak mungkin dicapai hakikatnya oleh Fikiran dan penilaian manusia ( Sifatul ‘Uluw karya Al Imam Ibnu Qudamah : 165 )
Dan perlu diketahui, kebanyakan penyimpangan dalam memahami nama dan sifat Allah itu disebabkan oleh pendapat yang dibangun bukan diatas ilmu. Dan ini adalah dosa yang paling besar Allah dimaksiati dengannya
Allah berfirman :
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zhalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.” ( QS Al A’raf : 33 )
Dan yang lebih berbahaya adalah berbicara tentang Dzat Allah tanpa dengan ilmu, Wal ‘iyadzu Billah.
Oleh karenanya, Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dari kalangan Sahabat dan Tabi’ie serta Tabiut Tabi’ie menjadikan dasar dalam memahami nama-nama dan sifat Allah dengan Al Quran dan Sunnah Rasulnya ﷺ. Apa yang ditetapkan didalam Al Quran dan Sunnah, maka mereka tetapkan, dan apa yang dinafikan ( ditiadakan ) dari nama dan sifat Allah, maka mereka tiadakan.
Menjadikan dasar dalam memahamai nama dan sifat Allah murni dengan Nash, bukan dengan akal. Dan membangun sebuah jembatan yang dinamakan dengan Taslim ( menerima semua yang ada didalam Al Quran dan Sunnah Rasulnya ﷺ ).
Barakallahu fikum.
Penulis: Ustadz Imam Abu Abdillah
Artikel:https://almisk.or.id
____
BERSAMA MENUJU SURGA
GROUP KAJIAN ISLAM AL MISK
Untuk Join Group ketik:
#LK/PR#Nama#Alamat#Umur#NoHP
SMS/WA : +6285338107669
*****
Donasikan infaq terbaik anda di : BNI Syariah 800440000 a/n YAYASAN AL MISK untuk Program Pendidikan Al Misk
Donasi Terbaik Anda akan digunakan untuk keperluan Operasional Kajian Ummahat Al Misk dan WAG Al Misk serta Persiapan pembebasan Wakaf Tanah Al Misk
Lihat Update Donasi setiap bulannya di : www.almisk.or.id
untuk konfirmasi donasi : SMS/WA : 0811 688 1515 ( Cut Dewi Ummu Muhammad ) atau 085836677889 (Vivie)